Kabupaten Manokwari Selatan merupakan salah satu kabupaten di provinsi Papua Barat. Ibukota kabupaten ini terletak di Ransiki
Kabupaten Manokwari Selatan merupakan pemekaran dari Kabupaten Manokwari. Kabupaten ini resmi dimekarkan pada tanggal 16 November 2012, sesuai UU No 23 tahun 2012 tentang Pembentukan Manokwari Selatan.
Berdasarkan data administrasi Kabupaten Manokwari Selatan memiliki luas wilayah daratan 2.812,44 Km2, dan luas wilayah perairan 584,36 Km2, dengan jumlah jumlah penduduk sebesar 33.202 jiwa dengan kondisi topografi di Kabupaten Manokwari Selatan berupa pesisir pantai dan dataran tinggi yang merupakan daerah pegunungan dan lereng – lereng serta dataran rendah.
Dalam struktur pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan, terdiri dari 6 distrik, antara lain :
Penduduk yang mendiami Kabupaten Manokwari Selatan cukup beragam, ada suku besar Arfak, Wondamen, Biak, Serui, Bugis-Makassar, Toraja, Jawa, Ambon, Buton dan lain sebagainya.
Sejak terbentuk, Kabupaten Manokwari Selatan dua kali dipimpin oleh penjabat bupati (caretaker). Caretaker pertama Drs. Edi Budoyo, staf ahli Bupati Manokwari Bidang Hukum dan HAM, yang dilantik sebagai pada 22 April 2013.
Setelah masa tugas Edi Budoyo berakhir. Pada 24 April 2015, Gubernur Provinsi Papua Barat Abraham O Atururi melantik penggantinya, Lazarus Indouw, yang ketika itu menjabat Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua Barat.
Setelah berlangsung Pilkada Serentak pada 9 Desember 2015, terpilihlah bupati dan wakil bupati Kabupaten Manokwari Selatan definitif pertama, yakni Markus Waran, ST – Wempi Welly Rengkung, SE untuk periode 2016-2021.
Pada tanggal 17 Februari 2016, Gubernur Papua Barat, Abraham Octavianus Atururi resmi melantik Maskus Waran- Wempi Welly Rengkung bersama lima pasangan Bupati dan Wakil Bupati lainnya dari hasil Pilkada Serentak.
Pada tanggal 16 November 2016, Kabupaten Manokwari Selatan genap berusia empat tahun. Diusia yang masih tergolong muda ini, pemerintahan dibawah kendali Bupati Markus Waran dan Wakil Bupati Wempi Welly Rengkung bersama masyarakat di daerah ini terus bekerja keras untuk mengejar ketertinggalan dari daerah-daeran lain di Indonesia.